15
Okt
09

Penutupan Kongres Nasional PKI Ke 6

9acbe08f349867c4_large

Yo Sana, Yo Kadang malah yen mati Aku Sing Kelangan

Saudara-saudara sekalian,

Merdeka !

(sambutan gemuruh ” Merdeka ! “, tepuk tangan lama).

Saudara-saudara sekalian,

Pada permulaan bulan Juli yang lalu, sdr. Aidit di ruangan Istana Negara

menanya kepada saya : –” Bung Karno, sekarang ini sedang berjalan

pelarangan kegiatan politik. Apakah kiranya Partai Komunis Indonesia dalam

waktu yang singkat boleh mengadakan Kongres di Jakarta ? ”

Pada waktu itu saya berkata kepada saudara Aidit : –“Adakan kongres

itu” (tepuk tangan dan sorak lama, terdengar pekik : “Hidup Bung Karno !”).

-“Adakan Kongres itu lewat tanggal 1 Agustus yang akan datang”. Dan

didalam pada akhir bulan Juli sebelum tanggal 1 Agustus, pada satu pagi

saya memanggil KMKB Jakarta Raya, Overste Umar, minum kopi dengan

saya pagi-pagi (tawa). Dan saya berkata kepada Overste Umar :–” Overste

Umar, nanti lewat tanggal 1 Agustus Partai Komunis Indonesia akan

mengadakan Kongres, jagalah agar supaya Kongres itu berjalan baik, sebab

Republik Indonesia adalah Republik Demokrasi. (tepuk tangan lama).

Saudara-saudara, maka sekarang telah terang langsunglah Kongres itu. Dan

sedianya saya, diminta oleh sdr. Aidit untuk menghadiri salah satu sidang

resepsi daripada Kongres ini pada tanggal 15 September atau sebelum 15

September. Tapi pada waktu itu saya berkata kepada sdr. Aidit : –Sayang,

maaf, sebelum tanggal 15 September tak mungkin saya dapat menghadiri

suatu resepasi oleh karena saya hendak mengadakan perjalanan ke Aceh,

ke Riau, ke Kalimantan, tetapi insya Allah, lewat 15 September saya akan

dapat menghadiri resepsi penutupan daripada Kongres PKI “. Dan oleh sdr ;

Aidit dijadikan resepsi penutupan Kongres itu terjadi pada tanggal 16

September. Dan, saudara-saudara, syukur alhamdulmlilah pada ini malam

saya hadir dikalangan saudara-saudara. (tepuk tangan). Hadir dikalangan

saudara-saudara, diterima oleh saudara-saudara dengan rasa kawan,

dengan rasa cinta, yang atasnya saya mengiucapkan banyak-banyak

terimakasih. Diterima oleh saudara-saudara didalam ruangan, yang … saya

kira ini orang-orang Komunis yang membuat ruangan yang lebih indah,

(tepuk tangan lama) dengan ruangan yang indah dengan hiasan-hiasan

yang indah dan dinamis.

Maka teringatlah kepada saya salah satu Kongres PKI … hampir 40 tahun

yang lalu, yaitu di Bandung kira-kira tahun 1922 atau 23. Saya tidak ingat

lagi Kongres PKI yang nomor berapa, tapi yang jauh daripada yang indah ini.

Pada waktu itu Kongres diadakan disatu sekolah, namanya sekolah partikulir

di jalan Pungkur, Bandung. Sangat sederhana. Jumlah Kongresis jauh lebih

kurang daripada yang sekarang dan saya ingat dibagian pimpinan, yang

pada waktu itu dinamakan ” Hoofdbestuur ” ada berderet 15 kursi tetapi 9

daripada kursi itu kosong oleh karena mereka yang harus duduk di situ

meringkuk didalam penjara. Kongres itu, dus, hanya dipimpin oleh 6 orang

pemimpin saja. Jauh perbedaan dengan keadaan yang sekarang yang kita

melihat sdr. Aidit gagah perwira, (tepuk tangan lama) sdr.Lukman, sdr.

Nyoto, sdr.Sudisman, sdr.Sakirman, disampingnya ada kandidat Politbiro sdr.

Nyono, dan kita melihat disana ada dua orang wanita, disana satu orang

wanita, dan disana lagi dua orang wanita, berbedaan dengan keadaan

hampir 40 tahun yang lalu itu, saudara-saudara. Dan pada waktu itu saya

duduk nonton ikutserta dalam Kongres di Bandung itu yang setengah

sebagai ” penyelundup “, pemuda. (tawa dan tepuk tangan). Berbeda

dengan sekarang yang saya hadir didalam Kongres ini sebagai Presiden

Republik Indonesia.

(tepuk tangan lama).


0 Tanggapan to “Penutupan Kongres Nasional PKI Ke 6”



  1. Tinggalkan sebuah Komentar

Tinggalkan komentar


Aku menulis hanya sebatas nalar yang aku punya. Maka tak heran bila terkadang terkesan ugal-ugalan dan berbeda pendapat dengan anda. Salam: Ki Semar

Oktober 2009
S S R K J S M
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031